Fungsi Zat Besi Dalam Tubuh

Fungsi Zat Besi Dalam Tubuh – ) paling penting bagi manusia. Konsentrasi zat besi yang tinggi ditemukan dalam sel darah merah, yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang mengangkut oksigen dari paru-paru. Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke sel-sel yang membutuhkannya untuk memecah glukosa, lemak, dan protein menjadi energi (ATP). Zat besi juga merupakan bagian dari sistem enzim dalam mioglobin, molekul mirip hemoglobin yang ditemukan di sel otot. Mioglobin akan mengikat oksigen dan mengangkutnya dalam darah ke sel otot. Mioglobin, yang bergabung dengan oksigen, membuat daging dan otot menjadi merah. Selain sebagai bagian dari hemoglobin dan mioglobin, zat besi juga merupakan bagian dari enzim oksidase pemindah energi, yaitu.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia. Anemia defisiensi besi terjadi ketika kita tidak memiliki cukup sel darah merah karena tubuh tidak memiliki cukup zat besi. Gejala klinis kekurangan zat besi bergantung pada berbagai faktor risiko, misalnya bayi lahir kurang dari bulan perkiraan saat melahirkan. Bayi rewel dan mudah tersinggung saat dilahirkan. Sementara itu, kekurangan zat besi pada banyak anak berdampak pada buruknya gizi anak. Anak yang kekurangan zat besi mudah tertidur dan kekurangan energi sehingga menurunkan prestasi akademiknya. Pada kasus yang lebih parah, anak yang mengonsumsi makanan bergizi bisa mengalami kekurangan gizi.

Fungsi Zat Besi Dalam Tubuh

Fungsi Zat Besi Dalam Tubuh

Orang tua mempunyai pengaruh besar terhadap asupan zat besi anak. Suplementasi zat besi merupakan upaya untuk meningkatkan zat besi. Pada bayi, anak-anak dan dewasa muda, kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan harus dipenuhi dengan jumlah zat besi yang diproduksi oleh sel basal. Kebutuhan zat besi meningkat sebelum anak perempuan mengalami menstruasi pertama, sementara kadar zat besi pada remaja mencapai puncaknya karena pertumbuhan yang pesat. Remaja putri lebih rentan mengalami kekurangan zat besi karena mengalami menstruasi bulanan. Inilah sebabnya mengapa remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan remaja laki-laki.

Vitamin C: Manfaat, Dosis, Dan Sumber Terbaik

Kebiasaan makan dan minum yang buruk harus diubah mulai sekarang. Ada 2 jenis zat besi pada makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi non-heme merupakan sumber zat besi yang terdapat pada semua jenis sayuran, misalnya sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, kentang, dan beberapa makanan hewani. Saat ini, hampir seluruh zat besi heme terdapat pada makanan hewani, antara lain daging, ikan, ayam, hati, dan organ tubuh lainnya. Bagi ibu hamil, sebaiknya jangan minum teh terlalu banyak karena teh menghambat sekitar 80% zat besi. Salah satu minuman yang akan meningkatkan penyerapan zat besi adalah jus buah. Kehadiran zat besi dalam kandungan memberikan pengaruh yang besar terhadap sel-sel otak. Jika anak kekurangan zat besi maka akan mempengaruhi kecerdasan anak. Asupan zat besi yang cukup sebaiknya dimulai sejak anak dalam kandungan hingga anak lahir agar kecerdasannya berkembang.

Artikel Terkait

Leave a Comment